Blog

Mau Ikut Tren Tanaman Hias? Sediakan Dulu Media Tanam Ini

Tren merawat tanaman hias dapat menjadi pilihan terbaik untuk melawan rasa bosan. Namun, Anda juga harus memperhatikan media tanam supaya tanaman yang dirawat dapat tumbuh dengan baik.

Penasaran apa saja media tanam yang berkualitas? Berikut adalah daftarnya.

1. Tanah

Dikenal sebagai media tanam yang paling umum, Anda bisa mendapatkan tanah di daratan. Tanah memang baik untuk dijadikan sebagai media tanam karena mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman. Misalnya saja, air, rongga udara, dan juga unsur hara. 

Anda pasti sering menjumpai tanah yang dicampur dengan pupuk. Namun, yang paling terpenting adalah memperhatikan tingkat keasaman alias Ph di dalamnya. Sebetulnya, apa saja jenis tanah yang baik untuk dijadikan media tanaman hias?

  • Jenis yang pertama adalah tanah geluh karena mengandung debu, pasir, tanah liat, dan humus untuk komposisi seimbang. Selain tingkat Ph yang tinggi, tanah geluh pun memiliki kandungan kalsium yang cukup. Kalsium berperan penting dalam mengurangi jumlah kandungan garam dalam tanah, lho.
  • Tanah berpasir pun tidak kalah baik untuk digunakan. Pasir pun berasal dari batuan yang terkikis dan cenderung ringan, kering, dan hangat. Namun, Anda tetap harus mencampurkannya dengan bahan-bahan organik lainnya.
  • Pastinya, Anda sudah tidak asing lagi dengan tanah liat, bukan? Jenis tanah ini memang memiliki unsur hara yang tinggi. Karakteristiknya padat, tetapi juga lebih lembut dan mudah untuk dibentuk. Karakteristik ini membuat tanah liat lebih sulit menyerap air dan harus dicampur dengan pupuk kompos maupun gypsum.

2. Humus

Humus menjadi media tanam yang mudah ditemukan di Indonesia. Pelapukan bahan organik layaknya daun-daun kering dan bahan pohon menjadi pembentuknya. Warnanya pun biasanya lebih gelap dari tanah dan bertekstur lembut untuk dicampur dengan kotoran hewan. 

3. Pupuk Kandang

Tidak salah jika pupuk kandang dijadikan pilihan sebab 100% pembuatannya berasal dari bahan organik. Beragam jenis pupuk kandang memang tersebar di Indonesia dan biasanya berasal dari kelinci, sapi, maupun kambing. 

Pupuk kandang dapat digunakan saat kotoran telah menggumpal dan menjadi keras. Kalau sudah mencapai tahap tersebut, pupuk kandang pun dapat dicampur dengan media tanam lainnya. 

4. Sekam Padi

Seperti namanya, sekam padi berasal dari kulit padi yang terbelah atau terlepas ketika proses penggilingan beras. Warnanya tampak kering, teksturnya pun cenderung ringan dan kasar.

Pertumbuhan tanaman memerlukan nutrisi dari sekam padi. Misalnya saja, kadar air, hidrogen, protein, hingga serat kasar. Anda bisa mencampurkannya dengan media tanam lainnya, seperti humus maupun tanah. 

5. Sekam Hitam

Anda masih sering keliru saat membedakan sekam padi dan sekam hitam? Fungsinya memang sama, seperti sekam padi. Namun, kandungan tambahan yang dimiliki cukup berbeda.

Misalnya saja, fosfor, karbon hitam, tingkat keasaman, yang membuatnya lebih kuat dan bernutrisi sebagai media tanam. Penggunaan sekam hitam biasanya akan dicampur dengan tanah. Peran pentingnya adalah untuk meningkatkan porositas tanah, sehingga tanah menjadi bernutrisi dan gembur. 

6. Sabut Kelapa

Sabut kelapa memang menjadi alternatif untuk media tanam organik. Buah kelapa yang berubah menjadi sabut dengan serat kuat dapat menyerap air dengan baik. Namun, kandungan airnya pun tidak boleh terlalu banyak karena sabut kelapa nyatanya lebih mudah lapuk. 

Beberapa media tanam yang cocok untuk tanaman hias haruslah memiliki nutrisi dan lebih baik berasal dari alam. Anda bisa menggunakan pilihan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan. 

Share
Published by