Tren menanam tanaman hias menjadi populer karena banyak masyarakat yang mengisi waktu luang di rumah dengan menanam berbagai macam tanaman. Jenis tanaman hias yang banyak ditanam di pekarangan rumah sangat beragam dan banyak diminati karena keindahan daunnya. tapi tahukah kalian bahwa dalam perawatannya anggrek membutuhkan penanganan yang tepat, salah satu media tanam yang digunakan, Nah pada artikel ini saya akan share media tanam anggrek bulan yang bisa kalian gunakan.
Salah satu tanaman hias yang paling diminati masyarakat adalah anggrek yang memiliki beragam jenis dan salah satu jenis yang populer di adalah anggrek bulan.
Anggrek bulan adalah anggrek yang paling umum dan mudah ditemui sehingga banyak dikenali serta dalam merawat anggrek bulan perlu diperhatikan lingkungan tempat tumbuhnya agar tanaman rajin berbunga.
Menanam anggrek bulan sebenarnya bisa dikatakan gampang-gampang sulit karena diperlukan beberapa teknik khusus agar tanaman anggrek bisa berhasil tumbuhnya.
Bunga anggrek sangat rentan terhadap cuaca dan jumlah air yang diberikan setiap harinya serta pH tanah atau media tanamnya yang juga harus dijaga.
Media tanam merupakan sumber unsur hara atau nutrisi utama yang dibutuhkan setiap tanaman, termasuk tanaman anggrek karena terdapat banyak media tanam yang bisa dipilih, dari mos putih hingga pecahan bata merah.
Untuk mendapatkan bunga anggrek bulan hasil tanaman sendiri, maka bisa dilakukan dengan menggunakan 2 cara, yaitu menanamnya dengan media pot atau menempelkannya pada pohon. Kedua cara ini dapat digunakan menjadi opsi a untuk memperoleh tanaman anggrek bulan hasil tanaman sendiri.
Dalam merawat anggrek, mungkin akan cukup rumit bagi pemula yang sebelumnya belum pernah mengenal karakteristik anggrek terutama dalam menentukan media tanam yang cocok bagi anggrek yang dimiliki.
Pemilihan media tanam anggrek yang cocok dan mudah digunakan, tentu saja disebabkan anggrek memiliki karakter tersendiri dalam cara beradaptasi dengan lingkungannya. Anggrek bulan menyukai kelembaban dan media tanam yang tidak kering, sehingga perlu memilih media tanam yang tidak mudah kering.
Kami telah merangkum beberapa media tanam yang bisa kalian pergunakan, tapi pada umumnya orang menggunkan moss, kulit pinus dan arang.
Untuk di wilayah dataran tinggi, mungkin tidak cukup sulit untuk mencari media tanam dengan menggunakan kulit pinus sebagai media tanam anggrek yang bisa juga dipesan melalui marketplace pilihan. Kulit pinus memiliki sifat suka air, sehingga kulit pinus akan sangat cocok untuk media tanam bagi bunga anggrek yang suka air.
Jika berniat untuk membuat sendiri media tanam anggrek dari kulit pinus, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mencincangnya menjadi potongan kecil sebagai media tanam dalam pot.
Setelah mencincang kulit pinus, silahkan rendam kulit pinus semalaman supaya kandungan tanin dalam kulit pinus hilang. Setelah selesai, cucilah kembali dengan air bersih yang mengalir, kemudian jemur sebentar dan kulit pinus pun siap digunakan sebagai media tanam anggrek.
Media tanam anggrek satu ini juga sudah umum diketahui karena biasanya pakis akan digunakan sebagai media tanam setelah dirajang halus. Umumnya, pakis akan dikombinasikan dengan media tanam lain sebagai pelengkap dengan kandungan mineral yang ada di dalam pakis kering cukup bervariasi saat masih awal digunakan, sehingga terkadang tidak perlu menambahkan pupuk tambahan.
Tanaman anggrek bisa disiram setelah dipindah ke media tanam ini karena pakis memiliki sifat poros atau tidak suka air.
Moss putih juga merupakan media tanam anggrek yang paling dijumpai, khususnya untuk anggrek bulan yang lebih dikenal dengan mizukoke di luar negeri.
Spagnum moss memiliki sifat menyerap air, sehingga sangat cocok untuk anggrek yang suka air, namun hal rentan yang harus dihadapi ketika ternyata kelebihan kadar penyiraman air, maka akar anggrek akan membusuk.
Teknik yang aman yaitu dengan mengaplikasikannya dengan media tanam anggrek yang lain, seperti sekam bakar dengan menaruh media tanam yang tidak terlalu menyerap air di bagian bawah, kemudian taruh moss putih di bagian atas.
Baca juga:
Jika ada moss putih, maka tentunya ada moss hitam yang tidak seperti moss putih yang sifatnya menyerap air, tapi moss hitam ini justru cenderung lebih stabil dalam akumulasi air. Jika memutuskan untuk menggunakan akar kadaka, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mencucinya dan jemurlah sebentar, sehingga moss hitam pun siap digunakan. Akar kadaka biasanya juga sering dikombinasikan dengan media tanam anggrek lain, seperti dengan moss putih.
Untuk media tanam anggrek satu ini, pasti tidak asing lagi karena penggunaannya yang cukup mudah, aplikasinya tidak ribet, mencarinya tidak susah, dan harganya juga cukup terjangkau.
Menggunakan sabut kelapa sebagai media tanam anggrek sering dijumpai dan paling sering digunakan oleh petani anggrek ditambah dari proses seedling yang juga sudah bisa menggunakan sabut kelapa.
Penyiraman anggrek menggunakan media tanam sabut kelapa juga tidak perlu perhatian ekstra karena sifatnya yang cenderung stabil dalam mengakumulasi air, sehingga membuatnya disenangi pecinta tanaman ini sebagai media tanam anggrek.
Kayu sebagai media tanam yang juga mudah dijumpai karena di habitat aslinya, anggrek adalah tanaman peneduh, perdu, tumbuh di batang pohon, sehingga kayu menjadi media tanam anggrek yang sangat cocok.
Namun, harus juga memperhatikan karakteristik anggrek karena biasanya, penerapan media tanamnya diaplikasikan dengan sabut kelapa yang dilekatkan dibatang pohon.
Keuntungan yang akan didapatkan jika menggunakan media ini yaitu anggrek akan memiliki daya tahan yang lebih kuat dari pembusukan karena air tidak akan tergenang dalam waktu lama.
Media tanam anggrek satu ini juga paling umum dan paling mudah ditemukan karena arang juga bisa dihaluskan dan bisa diaplikasikan langsung sebagai media tanam. Berat arang dianjurkan tidak terlalu membebani akar anggrek dengan memecahkan arang menjadi bagian kecil lebih dahulu. Sifat arang tidak terlalu menyukai air, sehingga sangat cocok untuk media tanam anggrek untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.