Zaman sekarang. Sudah banyak berkembang metode budidaya tanaman. Yang paling terkenal adalah metode hidroponik. Dalam tulisan ini Kita akan mengenal sistem hidroponik dan penerapannya
Hidroponik adalah seni berkebun tanpa tanah. Hidroponik berasal dari kata latin yang berarti “air yang bekerja”. Sesuai dengan namanya, tanaman yang dikembangkan dengan metode hidroponik tidak memerlukan tanah sebagai media tanam. Melainkan air. Air bekerja menyediakan nutrisi, hidrasi, dan oksigen untuk kehidupan tanaman.
Meskipun teknologinya terdengar mutakhir, metode hidroponik sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Dikatakan dalam catatan sejarah, Taman gantung Babilonia menggunakan sistem hidroponik untuk menghidupi tanaman yang ada di sana. Sistem hidroponik juga saat ini sedang dikembangkan oleh NASA sebagai salah satu cara melakukan pertanian di luar angkasa. Hidroponik terus menjadi metode konservasi air dan produksi tanaman yang abadi dan dinamis.
Simak betul betul tulisan dibawah ini. Berikut Kami akan mengenal lebih jauh dan menjelaskan sistem hidroponik dan penerapannya pada tanaman.
Sebelum mengetahui cara kerjanya, mari Kita ketahui terlebih dahulu komponen komponen yang diperlukan untuk memulai budidaya hidroponik.
Media Tanam Hidroponik bisa menggunakan beberapa bahan dan media di berikut ini
Merupakan salah satu sistem yang paling sederhana dari semua sistem hidroponik karena tidak memiliki bagian yang bergerak sehingga tidak menggunakan pompa atau listrik. Sistem sumbu merupakan sistem pasif dalam hidroponik karena akar tidak bersentuhan langsung dengan air. Dinamakan sistem sumbu karena dalam pemberian asupan nutrisi melewati akar tanaman disalurkan dengan media atau bantuan berupa sumbu. Beberapa bahan umum yang digunakan untuk sistem sumbu seperti, kain flanel, tali fibrosa, jenis propylene, sumbu obor tiki, tali rayon atau mop helai kepala, benang poliuretan dikepang, wol tebal, tali wol atau strip, tali nilon, tali kapas, stripe kain dari pakaian atau selimut tua.
Konsep dasar NFT ini adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi, dan oksigen. Tanaman tumbuh dalam lapisan polyethylene dengan akar tanaman terendam dalam air yang berisi larutan nutrisi yang disirkulasikan secara terus menerus dengan pompa
Sistem rakit apung adalah yang sistem paling mudah digunakan karena tidak membutuhkan alat yang terlalu banyak, yang dibutuhkan box atau wadah yang dapat terbuat dari bahan plastik, styrofoam dan aerator. Hidroponik rakit apung merupakan pengembangan dari sistem bertanam hidroponik yang dapat digunakan untuk kepentingan komersial dengan skala besar maupun skala rumah tangga.
Sistem irigasi tetes atau drip system adalah salah satu sistem hidroponik yang menggunakan teknik yang menghemat air dan pupuk dengan meneteskan larutan secara perlahan langsung pada akar tanaman. Metode ini dapat disebut juga dengan sistem Fertigasi karena pengairan dan pemberian nutrisi dilakukan secara bersamaan.
Merupakan salah satu sistem hidroponik dengan prinsip kerja yang cukup unik. Dalam sistem hidroponik ini, tanaman mendapatkan air, oksigen, dan nutrisi melalui pemompaan dari bak penampung yang dipompakan ke media yang nantinya akan dapat membasahi akar (pasang). Selang beberapa waktu air bersama dengan nutrisi akan turun kembali menuju bak penampungan (surut). Waktu pasang dan surut dapat diatur menggunakan timer sesuai kebutuhan tanaman sehingga tanaman tidak akan tergenang atau kekurangan air.
Sposored : Dapatkan Rangkaian Anggrek Bulan dengan memesan Via website dan Ecommerce Kesayangan Anda