Minat untuk mengkonsumsi buah dan sayuran terjadi peningkatan seiring waktu. Walaupun sekarang sedang menuju transisi pasca pandemi COVID-19, masyarakat dihimbau untuk tetap mengurangi aktivitas di luar. Termasuk bepergian untuk membeli sayur mayur di pasar. Belum lagi saat ini, harga semua barang pokok termasuk sayuran sedang naik drastis. Hal tersebut tentu sangat merugikan kita sebagai konsumen. Namun jangan khawatir, saat ini sedang marak menanam sendiri sayuran dan tanaman lainnya di rumah. Berbagai metode penanaman banyak sekali tersedia. Kali ini, kita akan mengenal tanaman microgreen.
Apa yang dimaksud dengan microgreen?. Microgreen merupakan jenis sayuran yang dipanen dan memiliki kandungan gizi dan vitamin lebih tinggi dibandingkan sayuran yang ditanam dengan metode pada umumnya. Tanaman ini berasal dari berbagai macam sayuran yang biasa dikonsumsi masyarakat secara umum.
Tanaman microgreen biasanya ditanam dan dipanen pada saat akan dikonsumsi saja. Jadi hasilnya lebih segar dan aman untuk dikonsumsi kapan saja. Ada banyak jenis tanaman mini yang bisa dikonsumsi dengan cara ditanam seperti ini. Di Indonesia, ada banyak jenis sayuran yang bisa ditanam dengan metode microgreen. Umumnya, biasanya beberapa jenis tanaman yang populer seperti selada air, chia, kemangi, kol, ketumbar, sawi, wortel, dan lain lain.
Setelah mengenal tanaman microgreen, mari kita mengenal bagaimana caranya menanam tanaman dengan menggunakan metode evergreen.
Pertama tama, siapkan wadah dengan bentuk persegi. Anda bisa menggunakan loyang atau tray yang sudah tidak terpakai. Jangan lupa perhatikan ketebalan wadah, usahakan minimal 3 sampai 5 cm. Untuk media tanamnya, Anda bisa gunakan pasir, tanah atau kompos yang dibuat sendiri.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, di Indonesia, banyak jenis sayuran yang bisa ditanam dengan metode microgreen. Seperti selada air, chia, kemangi, kol, ketumbar, sawi. Benih tanaman ini bisa anda beli di berbagai toko pertanian, baik secara offline atau secara online. Untuk hasil panen yang terbaik, pilihlah benih yang organik dan bebas fungisida.
Artikel terkait :
Isi wadah dengan tanah kira kira kedalaman 2-3 cm. Kemudian, lembabkan tanah dengan cara menyemprotkan air menggunakan semprotan. Jangan terlalu banyak, hanya sampai tanah terlihat lembab.
Tebarkan benih secukupnya saja, tidak terlalu banyak. Karena tanaman akan sulit untuk tumbuh. Kira-kira sebarkan benih sebanyak 1 sendok makan, dan tebarkan secara merata di seluruh permukaan media tanam.
Jika semua benih telah selesai ditebar, tuangkan lagi tanah untuk menutup benih yang sudah menyebar. Kali ini, tanah cukup dituangkan sedikit saja. Maksimal dengan kedalaman 0,5 cm. Jika terlalu tebal, kecambah yang akan muncul nantinya akan sulit menembus permukaan.
Selanjutnya, semprotkan lagi air ke atas tanah hingga lembab.
Proses pertumbuhan pertama dari benih adalah kecambah. Agar proses perkecambahan berlangsung lancar, tutup wadah dan letakkan di tempat teduh selama 2 hari. Ini bertujuan untuk menjaga media tanam tetap lembab, sehingga kecambah tumbuh dengan baik dan dapat memunculkan bakal daun.
Setelah 2 hari, buka tutup wadah tanaman. Jika sudah muncul bakal daun, wadah dapat diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari cukup untuk tumbuh. Salah satu tempat terbaik untuk meletakkan tanaman microgreen adalah di pinggir jendela. Karena sinar matahari yang masuk benar-benar cukup dan tidak terkena secara langsung.
Sposored : Dapatkan Rangkaian Anggrek Bulan dengan memesan Via website dan Ecommerce Kesayangan Anda