Nama salvia berasal dari bahasa Latin yaitu salvere yang bermakna merasa baik, kesehatan, penyembuhan, mengacu pada sifat penyembuhannya. Bunga Salvia termasuk dalam famili Lamiaceae dan berasal dari Mexico, beberapa orang mengatakan bahwa Salvia berasal dari Brazil. Di Indonesia sendiri, salvia telah tumbuh dan berkembang sejak lama. Orang rumah biasanya menyebutnya bunga sage. Bunga sage sering dijumpai di daerah dataran tinggi. Meski begitu, salvia bisa ditemukan di daerah dataran rendah selama tempatnya terbuka.
Meski menyukai tempat terbuka, bunga salvia tidak cukup tahan terhadap paparan sinar matahari terus-menerus. Seringkali, Salvia menghasilkan bunga dengan penampilan yang mencolok. Seperti warna biru, ungu, merah, putih, dan kuning. Bunga ungu terlihat mirip dengan lavender pada pandangan pertama karena bunganya bergerombol dan daunnya terlihat seperti daun mint dengan bulu-bulu halus yang tumbuh di atasnya.
Kelopak salvia biasanya memiliki panjang sekitar 10 sampai 30 cm, dan kelopaknya memanjang dan bertumpuk ke atas, ini adalah salah satu daya tarik Salvia. Mahkota bunganya memiliki panjang 4 hingga 5 cm, dan bibir atas bibir mahkota melengkung ke dalam. Sedangkan bagian bawah mahkota bibir memiliki bagian tengah mahkota besar yang tampak terbelah. Seperti disebutkan sebelumnya, banyak anggota genus Salvia memiliki rambut atau trikoma pada bunga, daun, dan batang. Meski ada juga beberapa salvia yang tidak ditemukan, namun bulu pada daunnya bergerigi. Ciri utama bunga salvia adalah buahnya berbentuk lonjong, kecil dan berbiji hitam.
Biji ini nantinya dapat digunakan untuk memperbanyak tanaman salvia. Bahkan, sage lebih baik diperbanyak dari biji daripada stek batang, karena hasilnya umumnya dianggap kurang optimal. Karena memiliki berbagai nutrisi dan zat di dalamnya, daun sage dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, yaitu:
Selain vitamin dan mineral yang telah disebutkan, daun sage mengandung zat antibakteri yang mencegah pembentukan plak gigi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa berkumur dengan obat kumur yang terbuat dari daun sage membunuh bakteri penyebab kerusakan gigi. Tak hanya itu, daun sage juga dapat mengobati infeksi tenggorokan, infeksi gusi, dan sariawan.
Manfaat lain dari daun sage adalah dapat menurunkan kadar gula darah dan menjaganya tetap stabil. Manfaat daun sage bahkan dikatakan hampir mirip dengan hormon insulin pengatur gula darah. Selain itu, teh daun sage dianggap dapat mencegah dan mengobati diabetes tipe 2.
Untuk bisa menikmati manfaat daun sage ini, Anda bisa mengonsumsinya dalam bentuk teh. Namun, jika Anda sedang dirawat karena diabetes, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan daun sage sebagai obat herbal.
Ekstrak daun sage memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri. Manfaat ini dapat digunakan untuk mengobati berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh peradangan, seperti kulit terbakar sinar matahari atau luka ringan. Ekstrak daun sage dalam bentuk topikal juga dikenal membantu proses penyembuhan luka.
Daun sage, yang digunakan sebagai aromaterapi atau teh herbal, diketahui memiliki efek relaksasi dan mengurangi stres. Anda akan merasa lebih tenang dan rileks berkat manfaat daun sage ini. Aromaterapi dari daun ini juga dikatakan dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
Daun sage mengandung antioksidan serta berbagai vitamin dan mineral yang juga baik untuk kesehatan dan fungsi otak. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sage dapat meningkatkan daya ingat dan konsentrasi, serta mengurangi peradangan saraf di otak. Ekstrak daun sage juga dikatakan dapat mencegah penyakit Alzheimer pada orang tua.
Oh ya kalian bisa melakukan pembelian Bunga Anggrek bulan pada website ini khusus Jabodetabek atau via ecommerce kesayangan Anda.