Gratis ongkir min belanja 1.5 Juta

Mengenal Cabai Terpedas di Dunia

Mengenal Cabai Terpedas di Dunia

Cabai adalah buah dan tumbuhan yang termasuk dalam genus Capsicum. Tanaman ini dapat digolongkan sebagai sayuran dan bumbu dapur, tergantung bagaimana penerapannya. Cabai sangat populer sebagai penambah cita rasa masakan dan memiliki cita rasa pedas. Namun cabai yang Kamu coba kalah pedasnya jika Kita mengenal cabai terpedas di dunia berikut ini.

Mengapa Cabai Dijadikan Sebagai Makanan Terpedas

Seperti yang kita ketahui, jika ingin menambah cita rasa pedas pada makanan, harus ditambahkan cabai. Namun pernahkah kamu bertanya tanya, darimana asal rasa pedas itu?. Ternyata, alasan cabai bisa menjadi sangat pedas karena tanaman itu mengandung zat yang bernama Capsaicin. zat ini memberikan reaksi pada indera perasa manusia yakni lidah rasa panas dan pedas.

Mengenal Cabai Terpedas di Dunia

Berikut kami sajikan beberapa jenis-jenis cabai terpedas di dunia dari yang terendah hingga tertinggi skor SHU (Scoville Heat Unit) atau tingkat kepedasan menurut data dari World’s Hottest Peppers tahun 2021. Mari kita simak!

Red Savina Habanero (500.000 SHU)

Red Savina Habanero adalah jenis cabai yang biasa ditemukan di Amerika Serikat. Cabai ini memiliki ciri khas yaitu berwarna merah tua dan sedikit berkerut. Pada masanya Cabai ini pernah menduduki peringkat pertama terlama kategori cabai terpedas di dunia. Yaitu sepanjang tahun 1994 hingga 2006.

7 Pot Giant (1.000.000 SHU)

Cabai yang memiliki nama latin Capsicum Chinense ini menduduki peringkat ke-9 mengalahkan Red Savina Habanero.

7 Pots Barrackpore (1.000.000 SHU)

Jenis cabai ini memiliki tingkat kepedasan yang sama dengan 7 Pots Douglah, namun cabai ini memiliki rasa yang lebih baik dan sensasi pedasnya tidak cepat hilang.

Cabai Hantu atau Bhut Jolokia (1.041.427 SHU)

Jenis ini merupakan cabai yang pertama mendapatkan skor SHU 1.000.000. Cabai ini menjadi populer di dunia karena sebuah kanal YouTube memperlihatkan beberapa orang mengikuti kompetisi memakan cabai terpedas.

Cabai Naga Viper (1,349,000 SHU)

Naga Viper merupakan hasil kawin silang antara 3 jenis cabai, yaitu Naga Morich, Cabai Hantu atau Bhut Jolokia, dan Trinidad Scorpion. Cabai ini pernah menduduki peringkat pertama cabai terpedas di dunia walaupun tidak bertahan lama.

Trinidad Scorpion “Butch T” (1,463,700 SHU)

Cabai ini pernah menduduki peringkat pertama cabai terpedas di dunia tahun 2011. Menurut para pecinta pedas mengonsumsi cabai ini sama saja dengan terbakar oleh 1000 matahari secara langsung.

7 Pot Primo (1,469,000 SHU)

Jenis cabai ini dikembangkan oleh seorang ahli perkebunan bernama Troy Primeaux. Beberapa petani cabai di dunia mencoba menggabungkan 7 Pot Primo dengan cabai yang mereka punya agar menghasilkan varietas cabai bru yang lebih besar dan panjang.

7 Pots Primo (1,853,936 SHU)

Cabai ini memiliki kulit yang berbeda dengan cabai cabai lainnya, yaitu berwarna kecoklatan atau ungu gelap. Keunikan jenis Cabai ini yaitu apabila dibelah, maka ada cairan yang akan keluar dari dalam Cabai ini. Hal inilah yang menambah kadar pedas pada cabai itu.

Trinidad Moruga Scorpion (2,009,231 SHU)

Hasil penelitian Universitas New Mexico State pada tahun 2011 menyebutkan bahwa jenis Cabai Trinidad Moruga Scorpion adalah yang terpedas di dunia dengan kadar kapsaisin 1.200.000, bahkan ada petani yang menciptakan Trinidad Moruga Scorpion varietas baru dengan tingka SHU mencapai 2.200.000.

The Carolina Reaper (2,200,000 SHU)

Jenis Cabai ini dikembangbiakan oleh pemilik PuckerButt Pepper Company. Yaitu Ed Currie Cabai ini merupakan hasil dari kawin silang antara Bhut Jolokia dan Red Habanero.

Sposored : Dapatkan Rangkaian Anggrek Bulan dengan memesan Via website dan Ecommerce Kesayangan Anda

Previous
Manfaat Buah Apel yang Jarang Diketahui Orang

Manfaat Buah Apel yang Jarang Diketahui Orang

Next
Kumpulan Mawar Tercantik Yang Cocok Ditanam di Rumah

Kumpulan Mawar Tercantik Yang Cocok Ditanam di Rumah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Order on Whatsapp