Lada sudah sejak lama menjadi bahan baku dalam membuat suatu masakan, baik di Indonesia maupun di negara lain. Selain membantu menyedapkan masakan, ternyata lada juga menyimpan banyak manfaat. Berikut ini kita akan mengenal manfaat dari lada.
Lada, Menyedapkan dan Juga Menyehatkan
Lada, memiliki nama latin Piper nigrum L, merupakan tanaman dari family Piperaceae. Tanaman ini disebut juga merica atau sahang, lada memiliki rasa sedikit pahit, pedas, hangat, dan bersifat antipiretik.
Lada merupakan produk pertama yang diperdagangkan antara Barat dan Timur. Pada abad pertengahan tahun 1.100 â 1.500 M, perdagangan lada memiliki kedudukan yang sangat penting. Pada waktu itu lada digunakan sebagai alat tukar antara rempah rempah dan emas atau perak.
Tanaman lada termasuk tanaman kelompok dikotil yang memiliki akar tunggang. Akar utama terletak pada dasar batang dengan panjang 3-4 m, sedangkan akar-akar dari buku diatas permukaan tanah panjangnya hanya 3-5 cm yang berfungsi untuk menempel pada tiang panjat dan juga penyerap unsur hara yang sering disebut akar panjat.
Tanaman ini juga memiliki bunga. Bunga lada masuk kategori hermafrodit, tiap tanaman terdapat satu bunga jantan dan bunga betina. Kedua bagian bunga saling berdekatan dalam satu tangkai bunga. Susunan bunga lada terdiri dari tajuk, mahkota, benang sari dan putik dalam satu kesatuan.
Mengenal Manfaat Dari Lada
Tanaman lada mengandung bahan aktif seperti amida fenolat, asam fenolat, dan flavonoid yang bersifat antioksidan sangat kuat. Selain mengandung bahan-bahan antioksidan, lada juga mengandung piperin yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Ada banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan dari aplikasi lada pada setiap masakan yang Anda buat, diantaranya adalah sebagai berikut;
1. Menangkal Radikal Bebas
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel pada tubuh Anda. Beberapa radikal bebas tercipta secara alami, seperti saat Anda berolahraga dan mencerna makanan. Namun, radikal bebas yang berlebihan dapat terbentuk dengan paparan hal-hal seperti polusi, asap rokok, dan sinar matahari
Kelebihan kerusakan radikal bebas dapat menyebabkan masalah kesehatan utama. Misalnya, telah dikaitkan dengan peradangan, penuaan dini, penyakit jantung, dan kanker.
Seperti yang sudah dikatakan, lada kaya akan senyawa tanaman yang disebut piperine, yang menurut penelitian memiliki sifat antioksidan yang kuat. Hal ini dipercaya mampu membantu mencegah atau menunda efek merusak dari radikal bebas.
2. Memiliki Sifat Anti Peradangan
Peradangan kronis mungkin menjadi faktor yang mendasari banyak kondisi, seperti radang sendi, penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Banyak penelitian menunjukkan bahwa senyawa piperine dalam lada dapat melawan peradangan secara efektif.
Ketika Anda menderita radang sendi, pengobatan dengan piperin menghasilkan lebih sedikit pembengkakan sendi dan lebih sedikit penanda darah untuk peradangan. Singkatnya adalah piperine menekan peradangan di saluran udara yang disebabkan oleh asma dan alergi.
3. Menjaga Kesehatan Otak
Senyawa piperine pada lada menunjukkan bahwa ia mampu meningkatkan fungsi otak. Secara khusus, ini telah menunjukkan manfaat potensial untuk gejala yang berkaitan dengan kondisi otak degeneratif seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Ekstrak piperine pada lada menurunkan pembentukan plak amiloid, yang merupakan gumpalan padat fragmen protein yang merusak di otak yang dikaitkan dengan penyakit Alzheimer.
4. Dapat Meningkatkan Kontrol Gula Darah
Sebuah studi menunjukkan bahwa ekstrak lada dapat membantu meningkatkan metabolisme gula darah. Ekstrak lada dipercaya memiliki lonjakan kadar gula darah yang lebih kecil.
Dalam penelitian, orang yang kelebihan berat badan yang mengonsumsi ektrak lada dan senyawa lain selama 8 minggu mengalami peningkatan yang signifikan dalam sensitivitas insulin, sehingga dapat menunjukkan ukuran seberapa baik hormon insulin menghilangkan glukosa dari aliran darah.
5. Menurunkan Kadar Kolesterol
Kolesterol darah tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, yang merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Ekstrak lada sudah lama telah dipelajari potensinya menurunkan kadar kolesterol.
Dalam sebuah penelitian, subjek yang diberi diet tinggi lemak dan ekstrak lada hitam mengalami penurunan kadar kolesterol darah, termasuk kolesterol LDL.
Selain itu, lada diyakini dapat meningkatkan penyerapan suplemen makanan yang memiliki potensi efek penurun kolesterol seperti kunyit dan beras ragi merah.
6. Memiliki Sifat Pelawan Kanker
Senyawa aktif dalam lada memiliki khasiat melawan kanker. Piperine sekali lagi berperan di sini, piperine memperlambat replikasi sel kanker payudara, prostat, dan usus besar serta menyebabkan kematian pada sel kanker.
Senyawa piperine dalam lada adalah yang paling efektif dalam meningkatkan kemanjuran pengobatan tradisional untuk kanker payudara triple-negatif, jenis kanker yang paling agresif saat ini. Terlebih lagi, piperin telah menunjukkan efek yang menjanjikan dalam penelitian laboratorium untuk membalikkan resistensi multiobat dalam sel kanker. Sebuah masalah yang mengganggu kemanjuran pengobatan kemoterapi.
Lada dapat meningkatkan penyerapan nutrisi penting seperti kalsium dan selenium, serta beberapa senyawa tanaman bermanfaat, seperti yang ditemukan dalam teh hijau dan kunyit.
8. Dapat Meningkatkan Kesehatan Usus
Susunan bakteri usus berperan dalam fungsi kekebalan, suasana hati, penyakit kronis, dan banyak lagi. banyak penelitian menunjukkan bahwa lada dapat meningkatkan kinerja bakteri baik di usus Anda.
Setelah mengenal manfaat dari lada, kita bisa menyimpulkan bahwa senyawa piperine benar benar bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Hal ini bisa terjadi karena Piperin memiliki banyak efek farmakologi yaitu sebagai antiinflamasi, antimikroba, hepatoprotektor, antikanker dan meningkatkan efek antioksidan sel.
Piperin sudah dipercaya mampu melindungi sel dari kanker dengan mengikat protein di mitokondria sehingga memicu apoptosis tanpa merusak sel-sel yang normal melalui peningkatan aktivitas enzim antioksidan seperti superoxide dismutase, catalase dan glutathione peroxidase.
8 Manfaat Dari Lada
Lada sudah sejak lama menjadi bahan baku dalam membuat suatu masakan, baik di Indonesia maupun di negara lain. Selain membantu menyedapkan masakan, ternyata lada juga menyimpan banyak manfaat. Berikut ini kita akan mengenal manfaat dari lada.
Lada, Menyedapkan dan Juga Menyehatkan
Lada, memiliki nama latin Piper nigrum L, merupakan tanaman dari family Piperaceae. Tanaman ini disebut juga merica atau sahang, lada memiliki rasa sedikit pahit, pedas, hangat, dan bersifat antipiretik.
Lada merupakan produk pertama yang diperdagangkan antara Barat dan Timur. Pada abad pertengahan tahun 1.100 â 1.500 M, perdagangan lada memiliki kedudukan yang sangat penting. Pada waktu itu lada digunakan sebagai alat tukar antara rempah rempah dan emas atau perak.
Tanaman lada termasuk tanaman kelompok dikotil yang memiliki akar tunggang. Akar utama terletak pada dasar batang dengan panjang 3-4 m, sedangkan akar-akar dari buku diatas permukaan tanah panjangnya hanya 3-5 cm yang berfungsi untuk menempel pada tiang panjat dan juga penyerap unsur hara yang sering disebut akar panjat.
Tanaman ini juga memiliki bunga. Bunga lada masuk kategori hermafrodit, tiap tanaman terdapat satu bunga jantan dan bunga betina. Kedua bagian bunga saling berdekatan dalam satu tangkai bunga. Susunan bunga lada terdiri dari tajuk, mahkota, benang sari dan putik dalam satu kesatuan.
Mengenal Manfaat Dari Lada
Tanaman lada mengandung bahan aktif seperti amida fenolat, asam fenolat, dan flavonoid yang bersifat antioksidan sangat kuat. Selain mengandung bahan-bahan antioksidan, lada juga mengandung piperin yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Ada banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan dari aplikasi lada pada setiap masakan yang Anda buat, diantaranya adalah sebagai berikut;
1. Menangkal Radikal Bebas
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel pada tubuh Anda. Beberapa radikal bebas tercipta secara alami, seperti saat Anda berolahraga dan mencerna makanan. Namun, radikal bebas yang berlebihan dapat terbentuk dengan paparan hal-hal seperti polusi, asap rokok, dan sinar matahari
Kelebihan kerusakan radikal bebas dapat menyebabkan masalah kesehatan utama. Misalnya, telah dikaitkan dengan peradangan, penuaan dini, penyakit jantung, dan kanker.
Seperti yang sudah dikatakan, lada kaya akan senyawa tanaman yang disebut piperine, yang menurut penelitian memiliki sifat antioksidan yang kuat. Hal ini dipercaya mampu membantu mencegah atau menunda efek merusak dari radikal bebas.
2. Memiliki Sifat Anti Peradangan
Peradangan kronis mungkin menjadi faktor yang mendasari banyak kondisi, seperti radang sendi, penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Banyak penelitian menunjukkan bahwa senyawa piperine dalam lada dapat melawan peradangan secara efektif.
Ketika Anda menderita radang sendi, pengobatan dengan piperin menghasilkan lebih sedikit pembengkakan sendi dan lebih sedikit penanda darah untuk peradangan. Singkatnya adalah piperine menekan peradangan di saluran udara yang disebabkan oleh asma dan alergi.
3. Menjaga Kesehatan Otak
Senyawa piperine pada lada menunjukkan bahwa ia mampu meningkatkan fungsi otak. Secara khusus, ini telah menunjukkan manfaat potensial untuk gejala yang berkaitan dengan kondisi otak degeneratif seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Ekstrak piperine pada lada menurunkan pembentukan plak amiloid, yang merupakan gumpalan padat fragmen protein yang merusak di otak yang dikaitkan dengan penyakit Alzheimer.
4. Dapat Meningkatkan Kontrol Gula Darah
Sebuah studi menunjukkan bahwa ekstrak lada dapat membantu meningkatkan metabolisme gula darah. Ekstrak lada dipercaya memiliki lonjakan kadar gula darah yang lebih kecil.
Dalam penelitian, orang yang kelebihan berat badan yang mengonsumsi ektrak lada dan senyawa lain selama 8 minggu mengalami peningkatan yang signifikan dalam sensitivitas insulin, sehingga dapat menunjukkan ukuran seberapa baik hormon insulin menghilangkan glukosa dari aliran darah.
5. Menurunkan Kadar Kolesterol
Kolesterol darah tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, yang merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Ekstrak lada sudah lama telah dipelajari potensinya menurunkan kadar kolesterol.
Dalam sebuah penelitian, subjek yang diberi diet tinggi lemak dan ekstrak lada hitam mengalami penurunan kadar kolesterol darah, termasuk kolesterol LDL.
Selain itu, lada diyakini dapat meningkatkan penyerapan suplemen makanan yang memiliki potensi efek penurun kolesterol seperti kunyit dan beras ragi merah.
6. Memiliki Sifat Pelawan Kanker
Senyawa aktif dalam lada memiliki khasiat melawan kanker. Piperine sekali lagi berperan di sini, piperine memperlambat replikasi sel kanker payudara, prostat, dan usus besar serta menyebabkan kematian pada sel kanker.
Senyawa piperine dalam lada adalah yang paling efektif dalam meningkatkan kemanjuran pengobatan tradisional untuk kanker payudara triple-negatif, jenis kanker yang paling agresif saat ini. Terlebih lagi, piperin telah menunjukkan efek yang menjanjikan dalam penelitian laboratorium untuk membalikkan resistensi multiobat dalam sel kanker. Sebuah masalah yang mengganggu kemanjuran pengobatan kemoterapi.
Baca juga:
7. Meningkatkan Penyerapan Nutrisi Pada Tubuh
Lada dapat meningkatkan penyerapan nutrisi penting seperti kalsium dan selenium, serta beberapa senyawa tanaman bermanfaat, seperti yang ditemukan dalam teh hijau dan kunyit.
8. Dapat Meningkatkan Kesehatan Usus
Susunan bakteri usus berperan dalam fungsi kekebalan, suasana hati, penyakit kronis, dan banyak lagi. banyak penelitian menunjukkan bahwa lada dapat meningkatkan kinerja bakteri baik di usus Anda.
Setelah mengenal manfaat dari lada, kita bisa menyimpulkan bahwa senyawa piperine benar benar bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Hal ini bisa terjadi karena Piperin memiliki banyak efek farmakologi yaitu sebagai antiinflamasi, antimikroba, hepatoprotektor, antikanker dan meningkatkan efek antioksidan sel.
Piperin sudah dipercaya mampu melindungi sel dari kanker dengan mengikat protein di mitokondria sehingga memicu apoptosis tanpa merusak sel-sel yang normal melalui peningkatan aktivitas enzim antioksidan seperti superoxide dismutase, catalase dan glutathione peroxidase.